shilvername.blog.com

Selasa, 04 Oktober 2016

Pusaka Kujang Kembar Prabu Siliwangi

Kujang adalah senjata tradisional yang bentuknya unik dan berasal dari wilayah Jawa Barat, khususnya Kerajaan Sunda Galuh Padjajaran yang mulai dibuat sekitar abad 8 atau 9 Masehi.
Pada awalnya kujang merupakan alat pertanian, tetapi kemudian berkembang menjadi sebuah benda yang bernilai simbolik dan sakral. Wujud baru kujang yang kita kenal saat ini, diperkirakan mulai lahir antara abad 9 – 12 Masehi.

Gambar salah satu senjata Kujang Sunda
Dari sisi sejarahnya, kata “kujang” berasal dari bahasa Sunda Kuno “Kudihyang”. Kudi berarti senjata yang mempunyai kekuatan gaib atau kesaktian sakti dan Hyang berarti Sang Pencipta (Tuhan). Oleh karena itulah kujang dianggap sebagai pusaka yang di dalamnya menyimpan kekuatan atau energi spiritual yang berasal dari Sang Maha Pencipta.
Kujang merupakan Pusaka andalan Kerajaan Galuh Padjajaran pada saat itu. Kujang menjadi pegangan raja-raja besar Galuh Padjajaran seperti Prabu Lingga Buana, Prabu Niskala Wastu Kencana, Prabu Dewa Niskala, Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi, Prabu Surawisesa Jaya Prakosa dan seluruh raja-raja asli Sunda.
Kujang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan, sekaligus juga melambangkan kekuatan, keberanian untuk melindungi diri dan hal kebenaran. Kujang telah menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan maupun cindera mata.

Kujang dan Prabu Siliwangi

Entah karena sebab apa, kujang kini selalu diidentikkan dengan Prabu Siliwangi, raja dan penguasa Tanah Pasundan yang namanya tidak asing lagi di tanah Sunda dan bumi Nusantara.
Prabu Siliwangi adalah raja Pajajaran yang terkenal pemberani, penuh kewibawaan, tegas, adil, juga selalu mengayomi rakyat. Di balik itu semua, Prabu Siliwangi adalah sosok penguasa yang sakti mandraguna, gemar tirakat, dan menguasai berbagai ilmu kadigdayaan.
Aslinya, sebuah kujang memiliki nama-nama bagian seperti Papatuk atau Congo (ujung kujang yang menyerupai panah), Eluk/Silih (lekukan bagian punggung), Tadah (lekukan menonjol pada bagian perut) dan Mata (lubang kecil yang ditutup emas dan perak).
Secara fisik, kujang cenderung tipis, bahannya bersifat kering, berpori dan banyak mengandung unsur logam alam. Pada masa Kerajaan Galuh dan Padjajaran, orang yang ahli dalam membuat kujang disebut Guru Teupa. Dalam proses pembuatan sebuah kujang, seorang Guru Teupa harus mengikuti aturan-aturan tertentu agar kujang dapat berbentuk sempurna.
Aturan-aturan yang harus diikuti oleh sang Guru Teupa seperti waktu untuk memulai membuat Kujang yang dikaitkan dengan kemunculan bintang di langit atau Bintang Kerti. Selain itu, selama proses pembuatannya harus melakukan olah tapa (puasa), agar terlepas dari hal-hal buruk.

Kujang Kembar Prabu Siliwangi

Salah satu pusaka kujang yang paling legendaris adalah kujang Prabu Siliwangi. Kujang dari Prabu Siliwangi dipercaya memiliki energi mistik tingkat tinggi yang berasal dari khodam yang berwujud macan putih (Meong Bodas).
Menurut sejarah, khodam berbentuk macan putih inilah yang bersama pasukan gaibnya membantu Prabu Siliwangi menyatukan kerajaan-kerajaan kecil di sekitaran Tanah Pasundan hingga terbentuklah kerajaan Pajajaran yang begitu kuat.
Dalam bentuk fisiknya, kujang Prabu Siliwangi kerapkali dilihat dalam bentuk kembar, sehingga disebut juga sebagai kujang kembar Prabu Siliwangi.  Diyakini, jika seseorang memiliki kujang berbentuk kembar dari Prabu Siliwangi ini, niscaya dirinya akan selalu mendapatkan perlindungan, jabatan, kewibawaan, dan kekayaan dari energi khodam di dalamnya.
Konon, energi khodam pusaka kujang kembar Prabu Siliwangi mempunyai manfaat membentuk perisai gaib pada siapapun yang berwasilah melalui pusaka kujang ini. Perlindungan gaib ini akan membuat pemiliknya terhindar dari serangan santet, teluh, dan guna-guna.
Pada kondisi sangat terdesak, medan perlindungan yang diciptakannya mampu membuat fisik Anda lebih tahan terhadap serangan fisik. Selain itu, energi khodam ini juga mampu meningkatkan intuisi batin pemiliknya terhadap kemungkinan buruk yang akan terjadi. Tubuh akan mudah mengenali pertanda (firasat) munculnya suatu hal yang membahayakan. Dengan kemampuan tersebut, pemilik kujang Prabu Siliwangi dipercaya lebih mudah melakukan tindakan pencegahan.
Manfaat mistik kedua yang bisa didapatkan melalui pusaka Kujang Prabu Siliwiangi adalah kewibawaan. Hakikatnya, kewibawaan adalah energi, sebab kewibawaan tidak berbentuk sehingga hanya bisa dirasakan, tanpa bisa diraba atau didengar. Khodam pusaka Kujang Siliwangi akan membangkitkan energi dalam diri pemiliknya yang memicu kewibawaan yang sangat kuat. Dengan demikian siapapun yang berhadapan pemiliknya akan merasa sungkan, segan, serta menaruh hormat yang begitu besar.
Dengan energi khodam Pusaka Kujang Siliwangi ini pula pemiliknya bisa mendapatkan manfaat dalam hal jabatan. Sebab itulah pusaka ini sering digunakan para politikus, pejabat, pebisnis, serta para eksekutif. Energi khodam pusaka keramat ini mampu membantu pemiliknya mendapatkan jabatan yang diinginkan, memenangkan persaingan dalam hal mendapatkan jabatan, melindungi diri dari niat jahat dan fitnah pesaing besar di tempat kerja.
Kini, banyak orang yang berburu kujang Siliwangi ini dengan harapan dapat memperoleh manfaat gaib sebagaimana dijelaskan di atas. Ada juga mereka yang berburu kujang Prabu Siliwangi untuk kepentingan bisnis semata, menjualnya dengan harga tinggi kepada para pencari kekuatan pusaka kujang Siliwangi.
Demikianlah pembahasan seputar kujang kembar Prabu Siliwangi ini. Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar